GANGGUan ALAM
PERASAAN
Wiens Adi
ALAM PERASAAN = MOOD ATAU AFEK
YAITU : SUASANA HATI YG MEMPENGARUHI
SESEORANG DALAM JANGKA WAKTU LAMA
AGAR INDIVIDU BERFUNGSI DAN BERPERAN
OPTIMAL AFEK HARUS STABIL
KONDISI STABIL : TDK SEDIH, TDK KECEWA,
TDK TAKUT, TDK CEMAS, TDK MARAH, DLL
Fluktuasi alam perasaan yang bersifat sementara
disebut emosi,
sebagai reaksi terhadap stimulus eksternal maupun internal dalam batas rentang
emosi adaptif dan mal adaptif
RESPON ADAPTIF
1.
REAKSI EMOSI SPONTAS ( RESPONSIF )
Mengakui
dan menyadari perasaan sendiri
Perasaan
tdk menyenangkan sebagai pengalaman belajar bagi diri sendiri
2.
REAKSI KEHILANGAN YG WAJAR
Reaksi
terhadap kehilangan yg menyebabkan orang tersebut menghentikan kegiatan
sehari-hari dan memusatkan perhatiannya pada perasaan dan kebutuhan saat itu
mengalami kehilangan dan merasa sedih
REAKSI EMOSI MAL ADAPTIF
1. SUPRESI
Menekan
perasaan
Mengingkari
perasaan sendiri kadang2 supresi diperlukan untuk mekanisme pertahanan
sementara sbg reaksi awal dari kesedihan
2. REAKSI SEDIH YG LAMBAT
Akibat
supresi yg lama sehingga tdk berfungsi dengan efektif
3. DEPRESI / MANIA
Gangguan
alam perasaan yang berat dimanifestasikan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yg hebat lama
dan menetap pada individu ybs.
ETIOLOGI DEPRESI/MANIA
1. FAKTOR
PRESIPITASI
– keadaan
patologis yg dicetuskan oleh perasaan
kehilangan dan
atau perasaan berdoa dan ditandai oleh rasa sedih dan menurunnya harga diri.
– Alam
perasaan yg disertai komponen psikologik rasa susah, murung, sedih, putus asa,
dan tdk bahagia serta gejala somatik.
2. FAKTOR PREDISPOSISI
Berdasarkan teori :
a. Teori
genetika / herediter
b. Teori
agresi berbalik pada diri sendiri
c. Teori
kepripadian ( Arieti)
depresi karena konsep diri yang negatif,
dan menurun
harga diri sehingga tdk dapat menentukan tujuan yg realistik
d. Teori kognitif ( Back )
Depresi
gangguan proses pikir , berpikir negatif, merasa selalu gagal, tdk berguna dan
tdk ada harapan, pesimis dalam melakukan tindakan.
e. Teori kehilangan
f. Teori ketidak berayaan (
Abramsow, Seligman,
Teasdle )
Depresi krn kurangnya
motivasi harga diri, tdk mampu melakukan mekanisme pertahanan.
g. Teori
stressor dlm kehidupan
* stress krn peristiwa penting dlm
hidupnya
* Stress krn kecewa, frustasi, kritik
HEBER dkk Membagi 3 tingkat Depresi
1. Depresi Ringan
Sementara,
alamiah, adanya rasa sedih, perubahan proses pikir, komunikasi dan rasa tdk
nyaman
2. Depresi
Sedang
– Efek murung, cemas,
kesal, marah, menangis, rasa bermusuhan dan harga diri turun.
– Proses pikir, perhatian
sempit, berfikir lambat,
ragu, konsentrasi sukar, berfikir yg
rumit,
putus asa, pesimis
– Sensasi
somatik dan aktifitas motorik lambat,
tugas terasa berat, tubuh lemah dan
sakit.
– Pola
komunikasi, bicara lambat, komunikasi
verbal kurang
– Partisipasi
sosial menarik diri, tak mau bekerja,
sekolah, mudah tersinggung, bermusuhan
dan
tdk memperhatikan kebersihan diri
3. Depresi Berat
Mempunyai episode yg berlawan melankolik, rasa sedih yg
hebat
Gangguan afektif pandangan kosong,
perasaan hampa, murung putus asa, egois
Gangguan proses pikir, halusinasi, waham,
pikiran merusak diri.
Sensasi somatik : aktifitas motorik diam dalam waktu
lama, tiba2 hiperaktif, bergerak tanpa tujuan, kurang merawat diri, tdk mau
makan, bb menurun, bangun pagi sekali
Pola komunikasi dan peran sosial : menarik diri, verbal tdk ada
MANIA
Bergantian dg depresi atau tanpa depresi
Gejala :
–
Gangguan emosi / afek euforia / elasi,
suka humor, meningkat
harga diri, tdk mau dikritik, rasa malu besar dan rasa bersalah
–
Gangguan proses pikir, ambisius,
pikiran mudah terpecah, flight of adeas, waham kebesaran.
–
Gangguan fisik, dehidrasi, kurang
nutrisi, sukar tidur, menurun berat badan.
–
Perubahan tingkah laku, agresif,
hiperaktif, meningkatnya aktifitas motorik, mudah tersingung, suka berdebat,
kebersihan diri kurang, mudah jengkel
INTERVENSI KEPERAWATAN
1.
Observasi cermat makanan dan minuman
catat intake out put, timbang berat badan
2.
Beri makanan yg mudah dikunyah & gizi tinggi
3.
Menganal dan memberi makanan yg
disukai
4.
Makanan yg berlebihan dibatasi, beri
reinforsment bla habis
5.
Observasi pola eliminasi
6.
Ciptakan lingkungan tenang dan aman
7.
Tidur siang berlebihan dihindari
8.
Orientasi waktu, tempat dan orang
9.
Tersdia waktu khusus untuk klien
10. Gunakan nada suara sedang, tehnik
diam, mendengar aktif, perhatian dan penghargaan
11. Hindari pertanyaan terlalu banyak
12. Kalimat sederhana, langsung, hindari petunjuk.
13. Meningkatkan harga diri, jaga kebersihan dan
penampilan diri
14. Dimulai aktifias yg mudah, saat terapi kerja dan
rekreasi
15. Reinforcment tugas yg selesai
16. Menekankan bhw melakukan sesuatu agar senang
dan bukan sebaliknya
17. Dorong utk ekspres perasaan
18. Tunjukan bahwa perawat siap utk diajak bicara
19. Biarkan klien menangis
20. Memotong pembicaraan dg komentar tdk perlu
dihindari
21. Hindari klien mempunyai keinginan merusak
diri atau bunuh diri
ADA PERTANYAAN ?…………………TERIMA KASIH